tulisan jalan

mouse

Blogger Widgets

Rabu, 10 Februari 2016

Kenapa Rasulullah Sangat Sayang Terhadap Kucing?

Pernah dengar kisah Rasulullah yang memiliki kucing bernama Muezza? dikisahkan dalam suatu riwayat bahwa ketika Rasulullah mendengar suara adzan dan hendak mengambil jubahnya untuk shalat, beliau melihat kucingnya yang bernama Muezza sedang tidur di jubah Rasulullah.

Melihat Muezza sedang tidur nabi tidak membangunkan dia, Rasulullah malah memotong sebagian jubahnya dan meninggalkan Muezza dalam keadaan masih tidur. Dan ketika Rasul kembali kerumah setelah shalat, Muezza terbangun dan menundukan kepalanya dihadapan Rasulullah.

Rasulullah kemudian mengelus badan kucing tersebut dengan lembut sebagai bentuk kasih sayangnya kepada Muezza. Inilah bukti bahwa Rasulullah adalah seseorang yang memiliki hati dan sikap yang lembut dan penyayang.


Rasulullah sangat menyayangi kucingnya, bahkan ketika beliau sedang berceramah di rumahnya, beliau memangku Muezza dalam pangkuannya. Beliau juga wudu menggunakan air yang telah digunakan Muezza untuk minum.

Karena saking sayangnya kepada kucing, Rasulullah pernah berpesan kepada para sahabatnya untuk menyayangi kucing peliharaannya layaknya seorang anggota keluarga. Karena barangsiapa yang bersikap kasar kepada kucing maka hukumannya adalah neraka.

Ancaman ini bukanlah omong kosong, karena Rasulullah sendiri dalam shahih Bukhari dari Ibnu Umar ra bahwa rasulullah saw bersabda,

"Seorang wanita dimasukkan kedalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai," [HR. Bukhari]

Dalam beberapa hadits Nabi juga menegaskan bahwa kucing itu tidaklah najis, bahkan diperbolehkan untuk berwudhu menggunakan air bekas minum kucing karena dianggap suci.

Bahkan penelitian ilmiah saat ini membuktikan bahwa kucing itu hewan yang paling bersih. Ada beberapa fakta ilmiah yang membuktikannya, diantaranya:

LIDAH KUCING PEMBERSIH PALING CANGGIH


Permukaan lidah kucing tertutupi oleh berbagai benjolan kecil yang runcing, benjolan ini bengkok mengerucut seperti kikir atau gergaji. Bentuk ini sangat berguna untuk membersihkan kulit. Ketika kucing minum, tidak ada setetes pun cairan yang jatuh dari lidahnya. Sedangkan lidah kucing sendiri merupakan alat pembersih yang paling canggih, permukaannya yang kasar bisa membuang bulu-bulu mati dan membersihkan bulu-bulu yang tersisa di badannya.

KUCING MEMILIKI KULIT ANTI KUMAN


Berbagai penelitian telah dilakukan terhadap kucing yang berbeda-beda usia. Penelitian tersebut dilakukan dengan cara menanam kuman pada bagian-bagian khusus dan kemudian diambil juga cairan khusus yang ada pada dinding dalam mulut dan lidahnya.

Lalu apa hasilnya? hasilnya sangat mengejutkan!

  1. Hasil yang diambil dari kulit luar tenyata negatif berkuman, meskipun dilakukan berulang-ulang.
  2. Perbandingan yang ditanamkan kuman memberikan hasil negatif sekitar 80% jika dilihat dari cairan yang diambil dari dinding mulut.
  3. Cairan yang diambil dari permukaan lidah juga memberikan hasil negatif berkuman.
  4. Sekalinya ada kuman yang ditemukan saat proses penelitian, kuman itu masuk kelompok kuman yang dianggap sebagai kuman biasa yang berkembang pada tubuh manusia dalam jumlah yang terbatas seperti, enterobacter, streptococcus, dan taphylococcus. Jumlahnya kurang dan 50 ribu pertumbuhan.
  5. Tidak ditemukan kelompok kuman yang beragam.
  6. Berbagai sumber yang dapat dipercaya dan hasil penelitian laboratorium menyimpulkan bahwa kucing tidak memiliki kuman dan mikroba. Liurnya bersih dan membersihkan.

Bahkan para ilmuwan dan peneliti mengatakan:

  • Menurut Dr. George Maqshud, ketua laboratorium di Rumah Sakit Hewan Baitharah, jarang sekali ditemukan adanya kuman pada lidah kucing.
  • Jika kuman itu ada, maka kucing itu akan sakit.
  • Dr. Gen Gustafsirl menemukan bahwa kuman yang paling banyak terdapat pada anjing,
  • Manusia 1/4 anjing, kucing 1/2 manusia.
  • Dokter hewan di rumah sakit hewan Damaskus, Sa’id Rafah menegaskan bahwa kucing memiliki perangkat pembersih yang bemama lysozyme.
  • Kucing tidak suka air karena air merupakan tempat yang sangat subur untuk pertumbuhan bakteri, terlebih pada genangan air (lumpur, genangan hujan, dll)
  • Kucing juga sangat menjaga kestabilan kehangatan tubuhnya. Ia tidak banyak berjemur dan tidak dekat-dekat dengan air.
  • Tujuannya agar bakteri tidak berpindah kepadanya. Inilah yang menjadi faktor tidak adanya kuman pada tubuh kucing.

Dan hasil penelitian kedokteran dan percobaan yang telah di lakukan di laboratorium hewan, ditemukan bahwa badan kucing bersih secara keseluruhan. Ia lebih bersih daripada manusia.

Dan masih banyak lagi fakta-fakta ilmiah tentang kucing. Selain itu, kucing juga memiliki beberapa keistimewaan diantaranya:

SISA MAKANAN KUCING ADALAH SUCI


Dalam sebuah hadits dari Kabsyah binti Ka’b bin Malik menceritakan bahwa Abu Qatadah, mertua Kabsyah, masuk ke rumahnya lalu ia menuangkan air untuk wudhu. Pada saat itu, datang seekor kucing yang ingin minum. Lantas ia menuangkan air di bejana sampai kucing itu minum.

Kabsyah berkata, "Perhatikanlah." Abu Qatadah berkata, "Apakah kamu heran?" Ia menjawab, "Ya." Lalu, Abu Qatadah berkata bahwa Nabi SAW pernah bersabda, "Kucing itu tidak najis. Ia binatang yang suka berkeliling di rumah (binatang rumahan)," [HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Abu Dawud, dan Ibnu Majah]

Pada hadits lain diriwayatkan dari Ali bin Al-Hasan, dan Anas yang menceritakan bahwa Nabi Saw pergi ke Bathhan suatu daerah di Madinah. Lalu, beliau berkata,

"Ya Anas, tuangkan air wudhu untukku ke dalam bejana." Lalu, Anas menuangkan air. Ketika sudah selesai, Nabi menuju bejana. Namun, seekor kucing datang dan menjilati bejana. Melihat itu, Nabi berhenti sampai kucing tersebut berhenti minum lalu berwudhu.

Nabi ditanya mengenai kejadian tersebut, beliau menjawab, "Ya Anas, kucing termasuk perhiasan rumah tangga, ia tidak dikotori sesuatu, bahkan tidak ada najis."

Kemudian diriwayatkan dari Dawud bin Shalih At-Tammar dan ibunya yang menerangkan bahwa budaknya memberikan Aisyah semangkuk bubur. Namun, ketika ia sampai di rumah Aisyah, tenyata Aisyah sedang shalat. Lalu, ia memberikan isyarat untuk menaruhnya. Sayangnya, setelah Aisyah menyelesaikan shalat, ia lupa ada bubur.

Datanglah seekor kucing, lalu memakan sedikit bubur tersebut. Ketika ia melihat bubur tersebut dimakan kucing, Aisyah lalu membersihkan bagian yang disentuh kucing, dan Aisyah memakannya.

Rasulullah SAW bersabda, "Ia tidak najis. Ia binatang yang berkeliling." Aisyah pernah melihat Rasulullah SAW berwudhu dari sisa jilatan kucing." [H.R AlBaihaqi, Abd Al-Razzaq, dan Al-Daruquthni].

Hadis ini diriwayatkan Malik, Ahmad, dan imam hadits yang lain. Oleh karena itu, kucing adalah hewan yang sangat bersih baik badan, kulit, lidah, bahkan liurnya. Inilah alasan mengapa Rasulullah sangat sayang kepada kucingnya, Muezza.

Dan barangsiapa yang menyiksa seekor kucing, maka ia akan mendapatkan hukuman neraka. Untuk itu, marilah kita menyayangi kucing, jangan menyiksa mereka. Karena Rasulullah pun mencontohkan demikian, apakah ada manusia yang lebih baik daripada Rasulullah? tentu saja tidak.

"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu." [QS. Al-Ahzab ayat 22]

RAHASIA UBUN UBUN DALAM AL-QURAN

Masyarakat kita sering menyebutnya dengan kata ubun-ubun. Ubun-ubun terletak di belakang kepala, biasanya berjumlah satu tapi ada juga yang dua meskipun terhitung jarang. Lalu bagaimanakah islam memandang ubun-ubun ini melalui penjelasan dalam Al-Qur’an?.

Inilah Rahasia Ubun-Ubun dalam Alquran
Apabila kita mempelajari Al-Qur’an, maka kita akan menemukan istilah nashiyah sebagai ubun-ubun. Istilah tersebut disifati Al-Qur’an dengan istilah kadzibah khathi’ah yang artinya durhaka lagi berdusta. Sebuah dalil menjelaskan bahwa ubun-ubun telah berdusta dan durhaka. Inilah rahasia Alquran yang terungkap melalui pemikiran fungsi ubun-ubun.

Tugas bagian otak yang berada di ubun-ubun yaitu mengarahkan bagaimana seseorang berperilaku. Apabila seseorang telah berbohong atau berbuat salah, maka bagian otak yang mengambil keputusan ini adalah bagian otak di ubun-ubun. Hal ini telah dijelaskan oleh Muh. Yusuf Sakr.

Selain itu, seorang ahli bernama Keith More juga menjelaskan mengenai hal ini. Ia mengatakan bahwa ubun-ubun yang bertanggung jawab atas beberapa pertimbangan paling tinggi yang mengarahkan perilaku manusia. Sedangkan organ tubuh hanya berfungsi sebagai prajurit atas keputusan yang dibuat oleh ubun-ubun. Lalu apa makna ubun-ubun bagi manusia?

Oleh karena itulah, beberapa negara di Amerika memiliki undang-undang khusus berkaitan dengan ubun-ubun. Mereka memberikan hukuman bagi para gembong penjahat dengan mengangkat ubun-ubun yang terletak di bagian depan otak. Hal ini dilakukan agar orang tersebut kehilangan kendali untuk melakukan suatu kejahatan atau kesalahan.

Sebuah surah di dalam Al-Qur’an menjelaskan bahwa tidak ada satu binatang melata pun kecuali Allah yang memegang ubun-ubunnya. Selain itu, terdapat doa Nabi yang menjelaskan jika beliau berlindung pada Allah dari kejahatan setiap dipegang ubun-ubunnya.

Saat Prof. Keith menceritakan penelitiannya, ia tidak hanya membahas tentang fungsi frontal lobe atau ubun-ubun di dalam otak manusia. Namun, pembahasan ini juga menyangkut fungsi ubun-ubun untuk otak binatang. Berdasarkan penelitian tersebut, ternyata ubun-ubun adalah pusat kendali dan pengaruh manusia, bahkan binatang yang juga memiliki otak. 

Hal ini dibuktikan dengan suatu peristiwa di Amerika Serikat pada tahun 1842. Pada saat itu, terdapat pekerja yang tertusuk bagian ubun-ubunnya sehingga mempengaruhi perilaku dari orang tersebut, meskipun tidak berbahaya untuk tubuhnya. Dari sinilah, para dokter mulai memahami hubungan antara fungsi frontal lobe dengan perilaku manusia.

Penemuan rahasia dalam Alquran ini memberikan manfaat besar, khususnya di dunia medis atau kedokteran. Sepanjang sejarah, para peneliti tersebut belum pernah menemukan pengetahuan ini di buku kedokteran manapun. Apabila sudah sejak dari dulu mereka mengumpulkan buku pengobatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW maka bidang kedokteran pasti sudah berkembang pesat. Pembahasan fungsi ubun-ubun ini berasal dari kitab suci Al-Qur’an dimana semua perkara terdapat di dalamya. Hal ini membuktikan bahwa Allah memiliki segala ilmu di alam semesta ini. Dia lah Sang Maha Tahu.

Sebagai seorang muslim, kita harus meyakini kebenaran dari kandungan Al-Qur’an. Terlebih, semakin lama semakin banyak penemuan ilmiah yang berkaitan dengan fenomena yang ada di dalam Al-Qur’an. Para peneliti menemukan pengetahuan tentang ubun-ubun baru-baru ini. Sedangkan, kitab yang disampaikan oleh Nabi sudah ada sejak dulu. Lalu siapa yang telah memberi tahu Nabi mengenai hal yang bisa diketahui dari perkembangan zaman ini? Siapa lagi kalau tidak Allah SWT. Dia telah menunjukkan keagungan dan kuasa-Nya melalui hal ini.

Bapak, Ibu, Semoga Selalu dalam Lindungan Allah SWT


“Pak, Bu, apa kabar? Semoga iman selalu tertanam di dalam dadamu. Semoga Islam selalu menjadi pegangan hidupmu, hingga Izrail menjemputmu. Semoga taqwa senantiasa mengiringi hari-harimu. Semoga ihsan senantiasa menemanimu, dimana dan kapanpun kau berada.”
“Pak, Bu, apakah kau sudah makan pagi ini? Menu apakah yang kau masak dan sediakan untuk dirimu? Ah, jika bicara makanan, aku pasti ingat akan dirimu. Karena kau adalah koki paling hebat di dunia ini. Sekalipun hanya bayam, bawang merah, bawang putih dan cabe, namun kau bisa menyulapnya menjadi makanan yang penuh cinta, full kasih, sarat sayang. Sehingga aromanya adalah nikmat, rasanyapun mantab. Tak ayal, sederhana yang nampak luar biasa. Dan kini, aku sungguh merindukan luar biasanya masakanmu itu.”
“Pak, Bu, apakah kau sudah sholat ?”
Kawan, aku malu jika menanyakan ini pada bapak dan ibuku. Dulu, ketika aku masih kecil, beliaulah yang cerewet mengajakku untuk sholat. Dengan segala macam kesibukan yang beliau emban, beliau sempatkan mencariku yang tengah asyik dengan duniaku. Dengan cinta beliau menyapaku, “Mas, sudah sholat belum?” Beliau memanggil aku dengan bahasa cintanya, ”Mas”. Dan kini, aku bukan ingin mengguruinya dengan menanyakan sholatnya. Bukan itu, aku hanya ingin mengingatkannya. Karena aku tidak mau kita berbeda tempat di akhirat kelak. Inginku sederhana, kita bersama menghuni surgaNya, Amin.. ya Rabb.
Bahkan beliau tak pernah menyerah untuk menanyai sholatku, padahal hampir setiap ditanya, bukan jawaban yang kuberikan, melainkan mirip bantahan, ”Ngapain nanya-nanya sholat segala?”, ucapku kesal. “Gak lihat sedang asyik main sama teman apa?” lanjutku kesal. Astaghfirullah.. Maafkan aku , semoga Allah mengampuni semua khilafku padamu.
“Pak, Bu, sudah mandi?” Ingin sekali aku dimandikanmu, seperti dulu ketika aku kecil. Mandi bersamamu dengan air sayang, dicampur kehangatan kasih. Membersihkan setiap kotoran yang melekat ketika diri memang belum berdaya apa–apa. Pun, ketika diri ini sudah bisa berlari dan bermain, kau masih sering dimandikan olehmu. Tanganmu lembut sekali, belaianmu benar-benar menguatkanku.  Dengan sabar kau lakukan peran itu. Menggosok pelan tubuhku, membersihkannya dengan sepenuh jiwa, seperti kau memandikan dirimu sendiri. Bahkan, kau lebih bersih, lebih teliti dalam memandikanku, daripada ketika kau bersihkan dirimu sendiri. Dengan segenap batas, ijinkan aku untuk mengucapkan terima kasih yang tak terhingga untuk kasihmu yang tiada terbalas.
“Pak, Bu sedang apa sekarang ?”. Mudah-mudahan Allah melapangkan semua aktivitas kebaikanmu. Semoga Allah mencegahmu dari berbuat keburukan, sekecil apapun. Semoga, Allah menjadikan setiap lakumu adalah keberkahan, sehingga bisa mengantarkanmu dan kami (anak-anakmu) ke surgaNya kelak, Amiin. Jangan lupa ya , iringi setiap langkah dengan dzikir, dengan munajat panjang untuk kami, anak-anakmu. Karena Allah tidak akan menolak doa kebaikan dari seorang Ibu kepada anaknya. Untuk yang kesekian kalinya, ijinkan aku mengucapkan, ”Jazakillah ahsanal jaza’ atas semua yang kau berikan kepada kami, termasuk doa-doa panjangmu, yang tak pernah putus demi kebaikan kami, anakmu”
Pak, Bu, aku tersinggung ketika kau bertanya demikian, ”Mas, nanti kalau Ibu sudah tua gimana? Ibu khawatir jika kalian akan meninggalkan Bapak Ibu sendirian.”   Hatimu sungguh halus, selembut sutra bahkan lebih lembut lagi. Jangan khawatir , Allah pasti memudahkanku untuk merawatmu, sebagaimana kau merawatku dulu. Akan kuajak kau serumah denganku, dengan istriku, juga dengan cucu-cucumu nanti. Insya Allah, Allah pasti akan memudahkan terwujudnya niat baikku itu. Tak perlu kau risau, tak perlu kau ragu. Aku sudah berkomitmen untuk tidak menjadi seperti Malin Kundang yang durhaka pada ibunya. Aku hanya ingin seperti para sahabat Nabi yang membaktikan hidupnya untuk orang tua mereka. Karena kebaktian kepadamu, karena kedekatan hati denganmu, adalah sumber keberkahan di dunia ini, juga dia khirat kelak. Tentunya, selama kau tidak menyuruhku untuk melanggar aturan-aturan Allah.
“Pak, Bu aku rindu padamu, sangat rindu sekali.” Walaupun kutahu, rinduku hanyalah seujung kuku jika dibanding dengan rindumu yang sepanjang masa. Tak terbatas oleh ruang dan waktu. Aku rindu senyummu. Aku rindu teduhnya wajamu. Aku rindu belaian tanganmu. Aku rindu pijitan cintamu. Aku rindu dekapanmu. Aku, rindu gurauanmu. Aku rindu kemanjaan di waktu tuamu. Aku rindu masakanmu. Aku rindu omelanmu. Aku, aku, aku, merindukan semua tentangmu. Karenamulah, aku belajar rindu. Semoga rindu ini akan berakhir di tempat terindah yang Allah sediakan kelak di surgaNya. Untuk anak dan orang tua yang saling merindukan Surga, pertemuan sejati dengan Allah. Aamiin ya Rabb.
“Pak, Bu jikapun kami jauh dari fisikmu. Yakinlah! Bahwa diriku tengah mencoba mendekatkanmu dalam setiap jenak kehidupan. Dalam setiap doa bahkan desah nafasku. Dalam setiap langkah, aku akan selalu menyertakanmu. Karena Rasul pernah bersabda, Ridho Allah tergantung kepada Ridho orang tua. Murka Allah tergantung kepada murka orang tua. Maka dari itu, Ridhoilah anakmu ini agar Allah tidak memurkai diri yang banyak salah ini.”
“Pak, Bu usiamu semakin senja. Namun, sedikitpun tak kujumpai kelelalahan dalam dirimu. Senyummu tambah merekah, tawamu tambah renyah, bincangmupun semakin sarat makna. Aku tak tahu, terbuat dari apakah dirimu, sehingga begitu tegarnya dalam mengahadapai karang kehidupan yang seringkali mengahantammu sesukanya. Ah, lagi-lagi aku lupa! Bahwa kau adalah manusia terbaik di dunia ini setelah Rasulullah. Bukankah Allah pernah berpesan bahwa Ibu berbanding tiga kali dengan Ayah? Maka, di senjanya usiamu yang kian bergairah, ijinkan kami untuk berbakti, sekali lagi, walaupun apa dadanya.”
“Pak, Bu kini, aku tengah dewasa, sudah saatnya aku mencari menantu yang akan menjadikanmu sebagai Ibu. Aku akan taat dengan pilihanmu. Aku akan dengan senang hati menjadikan pilihanmu sebagai belahan jiwaku. Sebagaimana kau telah menjadikanku sebagai belahan hatimu. Oleh karena itu, kumohon, carikan aku wanita sholihah yang kelak bisa membantuku untuk mencintai Allah, Rasulullah juga mencintaimu setulus jiwa. Jika pilihanmu adalah seperti petunjuk Rasulullah, yang bagus gamanya. Maka, tak ada alasan bagiku untuk menolaknya. Aku akan menikahi pilihanmu itu. Namun, jika tak ada pilihan yang kau berikan, maka ijinkan aku untuk memilihnya sendiri, tentunya dengan persetujuanmu.”
Pak, Bu, jangan berhenti melantunkan doa cinta untuk kami. Agar kami bisa menggapai mimpi kami. Mimpi untuk membuatmu tersenyum di dunia ini juga dia akhirat kelak.
Ah, aku lupa!!
Kawan, apakah Bapak Ibumu sudah bertemu Allah?
Jika ‘Iya,’ maka belum terlambat. Masih ada waktu untuk berbakti padanya. Doakan dengan doa terkhusyu’ yang kau punya. Agar Allah mengumpulkanmu dan orang tua
mu di surgaNya. Lakukan pula sedekah, lalu hibahkan pahala untuknya. Karena Nabi mengajarkan hal itu. Lakukan pula haji dan niatkan untuk menghajikan Ibumu jika ternyata beliau belum sempat bertamu ke bumi Allah di Makkah. Lakukan pula amal sholih, terus menerus, agar beliau tersenyum melihat kegigihanmu di dunia ini. Jika Ibuku yang masih hidup saja sangat kurindukan, padahal bisa kutemui sewaktu-waktu, maka aku tidak bisa membayangkan betapa rindunya dirimu kepada Ibumu yang telah berada di negeri  yang sangat susah untuk sekedar kau temui atau untuk kau kecup keningnya. Tapi, yakinlah kawan! Bahwa kau akan menemuinya kelak di Surga. Amin.. Ya, Rabb.
Terakhir, untuk para calon Ibu, “Jadilah Ibu yang melahirkan pahlawan bagi agama Allah. Karena tidak ada balasan bagi para mujahid selain menang atau surga. Jangan biarkan dirimu dipersunting oleh orang yang tidak mau tahu tentang AgamaNya. Namun relakan dirimu, ketika ada orang yang dengan tulus akan mengajakmu meniti jalan cinta para pejuang, jalan cinta yang akan mengantarkanmu, pasanganmu dan keluargamu ke Surga yang sangat indah.”
Untuk para ibu dan calon ibu di seluruh dunia, kuucap syahdu penuh rindu, “Semoga Allah memudahkanmu untuk mendidik para Mujahid di jalan Allah. Semoga  Allah senantiasa melimpahkan keberkahan kepadamu. Semoga Allah melindungimu, selamanya. Aku, mencintaimu karena Allah..” [Sumber: Fimadani.com]

SYAFA'AT AL QUR'AN DI DALAM QUBUR

Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah SAW bersabda:

“Tiada penolong yg lebih utama derajatnya di sisi Allah pada hari Kiamat drpd Al-Qur’an. Bukan nabi, bukan malaikat bukan pula yg lainnya.” (Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya). Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang meninggal dunia, ketika orang orang sibuk dengan kain kafan & persiapan pengebumian di rumahnya, tiba tiba seseorang yg sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada & kain kafan. Setelah dikuburkan & orang orang mulai meninggalkannya ,datanglah 2 malaikat. Yaitu Malaikat Munkar & Nakir yg berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab. Tetapi si tampan itu berkata: ”Ia adalah sahabat karibku.

Dalam keadaan bagaimanapun aku tdk akan meninggalkannya .Jika kalian ditugaskan untuk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam surga.” Lalu ia berpaling kepada sahabatnya & berkata,”Aku adalah Al quran yg terkadang kamu baca dengan suara keras & terkadang dengan suara perlahan. Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar & Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.” Setelah para malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur & permadani sutera yang penuh dgn kasturi dari Mala’il A’la. (Himpunan Fadhilah Amal : 609)

Allahu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan
sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yg kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yg tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau-kalau Al-Quran akan menuntut kita.

ya Allah…terimalah bacaan Al-Quran kami. Sempurnakanlah kekurangannya. Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Quran adalah pemberi syafa’at yg pasti dikabulkan Allah Subhanahu wa ta'alla Aamiin ya Robbal'alamiin (Allahumma ya ALLAH tanamkan di hati kami perasaan selalu rindu kepada-Mu, ingatkanlah selalu kami tentang dahsyatnya hari akhirat-Mu agar hamba tidak tertipu dengan kesenangan dunia sesaat ini, ya ALLAH, ya Tuhan kami, Penguasa hati kami, tetapkanlah hati kami dalam taqwa dan istiqomah agar tetap dijalan-Mu sampai akhir hayat nanti.,.. Aamiin ya Rabbal'alamin.